![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxvTyB5kONQt1Py1_XiJs548opfJ3NH99dhiHHua5yj-iP3B5Olb4MvXc7bjQYiqn-bxjB3zAJQCpFXGVA2FmUaZKWufbXcHb675SdoX7dXD7shz0h9-fikCrWiW6S_29RYm7eVMM8L4A/s320/rokok.jpg)
Meneguhkan Pesantren Tanpa Rokok Di Petik dari artikel Web. Sahabat. Di balik meriahnya perayaan hari santri nasional kita punya satu hal yang perlu diperhatikan bersama yakni tingginya budaya merokok di kalangan santri. Memang belum ada data pasti berapa persen santri yang merokok di Indonesia namun dari pengamatan penulis angka ini cukup tinggi. Hal ini kita buktikan bila kita sering bergaul dengan mereka terutama santri di kalangan pesantren tradisional. Budaya merokok santri ini sangat mengkhawatirkan bagi kualitas generasi yang akan datang hal ini berkenaan dengan dampak asap rokok yang mulai memapar sejak santri remaja dan akan berlanjut sampai usia tua. Namun sayang banyak kalangan pesantren yang menafikan dampak tersebut bahkan berusaha merasionalisasi kebiasaan merokok santri dengan pendekatan ilmu lain seperti ilmu tentang qadha dan qadar bahkan ilmu tasawuf. Menurut beberapa pendapat mereka bahwa merokok lebih bisa mengakrabkan teman atau bisa memuliakan ta